MAKALAH BK- PRINSIP DAN ASAS BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH BIMBINGAN KONSELING
PENGERTIAN
PRINSIP DAN ASAS BIMBINGAN KONSELING
Dosen
Pembimbing : Frendi Fernando, S.Pd.I.,M.A
Makalah Ini Disajikan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Kelompok 3
Nama : Rizki Faozi
Siti Nurkhayati
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI MAJENANG
TAHUN
AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Pengertian
Prinsip dan Asas Bimbingan Konseling”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Bimbingan Konseling.
Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Bapak Frendi
Fernando, S.Pd.I.,M.A selaku dosen pembimbing mata kuliah Bimbingan Konseling
yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam kegiatan tugas pembuatan
makalah ini.
2.
Orang tua kami
yang telah memberikan dukungan baik spiritual maupun materiil.
3.
Semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
perbaikan di masa yang akan datang.
Kami berharap makalah
ini bermanfaat bagi semua pihak dan berguna bagi pembaca. Amiin.
Bantarsari,
02 April 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C.
Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Prinsip dan asas Bimbingan Konseling ..................................... 3
B.
Prinsip-prinsip dan Asas-asas Dalam Bimbingan Konseling....................... 3
1.
Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan............................... 4
2.
Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu................................ 4
3.
Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan............................. 5
4.
Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan....................... 5
C.Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
disekolah dalam lapangan operasional bimbingan dan konseling 10
BAB
III PEMBAHASAN
a.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan ............................. 12
b.
Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu............................... 12
c.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan......................... 13
d.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan........ 13
e.
Prinsip bimbingan dan konseling disekolah.................................................. 13
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan ................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia adalah mahluk filosofis, artinya manusia mepunyai
pengetahuan dan berpikir, mausia juga memiliki sifat yang unik, berbeda dengan
mahluk lain dalam pekembanganya. Implikasi dari kergaman ini ialah bahwa
individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih dan megembangkan diri
sesuai dengan keunikan ataua tiap – tiap pontensi tanpa menimbulkan konflik
dengan lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman idividu, maka diperlukanlah
bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai perkembangan yang sehat
didalam lingkungannya
( Nur Ihsan, 2006 : 1) Pada dasarnya bimbingan dan
konseling juga merupakan upaya bantuan untuk menunjukan perkembangan manusia
secara optimal baik secara kelompok maupun idividu sesuia dengan hakekat
kemanusiannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan, kelemhan serta
permaslahanya. Adapun dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konseling juga
sangat diperlukan karena dengan adanya bimbingan dan konseling dapat
mengantarkan peserta didik pada pencapai Standar dan kemampuan profesional dan
Akademis, serta perkembangan dini yang sehat dan produktif dan didalam
bimbinganya dan konseling selian ada pelyanan juga ada Prinsip – prinsip dan
asas-asasnya.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah
membutuhkan pelayanan BK dalam penyelenggaraan dan peningkatan kondisi
kehidupan di sekolah demi tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan seiring
dengan visi profesi konseling yaitu: Terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam memberikan dukungan
perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal,
mandiri dan bahagia. Namun untuk mencapai tujuan tersebut konselor haruslah
memenuhi asas dan prinsipprisip bimbingan dan konseling. Pemenuhan asas-asas
bimbingan itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan
layanan atau kegiatan, sedangkan pengingkarannya akan dapat menghambat atau
bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta mengurangi atau mengaburkan hasil
layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri. Begitu pula dengan
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling tidak bisa diabaikan begitu saja,
karena prinsip bimbingan dan konseling menguraikan tentang pokok-pokok dasar
pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang
harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan.Dan dapat juga
dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis atau aturan main
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
pengertian Prinsip
dan Asas Bimbingan Konseling?
2. Apa
saja prinsip-prinsip dan asas-asas Bimbingan Konseling ?
3. Bagaimana Prinsip-Prinsip Bimbingan Dan Konseling Disekolah Dalam Lapangan Operasional Bimbingan Dan Konseling?
C.
TUJUAN
Dapat menjelaskan keterkaitan, tujuan bimbingan dan
konseling di sekolah, serta pelayanan yang ada pada Bimbingan dan Konseling
baik bagi peserta didik maupun tenaga pendidik agar tidak terjadi
kesalahpahaman mengenai identifikasi Bimbingan dan Konseling yang sebenarnya.
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PRINSIP DAN ASAS
BIMBINGAN KONSELING
Pengertian Prinsip dan Asas Prinsip yang berasal dari
asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan suatu cara tertentu melahirkan
hal –hal lain , yang keberadaanya tergantung dari pemula itu, prisip ini
merupakan hasil perpaduan antara kajian teoriitik dan teori lapangan yang
terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yang dimaksudkan.(
Halaen,2002,: 63 ) Prinsip bimbingan dan Konseling menguraikan tentang pokok –
pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan
main yang harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan
dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landassan praktis atau aturan main
yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah. Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip merupakan hasil kajian
teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu
yang dimaksudkan” jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip –
prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil – hasil teori dan
praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman sekaligus dasar bagi
peyelenggaran pelayanan. Asas berarti dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan
berpikir atau berpendapat). Dasar cita-cita, dan hukum dasar. Asas-asas
bimbingan dan konseling merupakan ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan
dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.
B.
PRINSIP-PRINSIP DAN ASAS-ASAS
DALAM BIMBINGAN KONSELING
Dalam
Bimbingan dan Konseling Dalam pelayanan bimbingan dan konseling prinsip yang
digunakan bersumber dari kajian filosofis hasil dari penelitian dan pengalaman
praktis tentang hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam
konteks sosial budayanya, pegertian, tujuan, fungsi, dan proseses,
penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling pada umumnya ialah berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah klien,
tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan, penyelenggaraan
pelayanan. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah :
1.
Prinsip-prinsip berkenaan dengan
sasaran pelayanan
Sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik secara
perorangan maupun kelompok yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya adalah
perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara lebih nyata dan langsung
adalah sikap dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh aspek-aspek kepribadian
dan kondisi sendiri, serta kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam
perkembangan dan kehidupannya itu mendorong dirumuskannya prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling sebagai berikut :
1. BK melayani semua individu tanpa
memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
2. BK berurusan dengan pribadi dan
tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
3. BK memperhatikan sepenuhnya
tahap-tahap dan berbagai aspek perkembangan individu.
4. BK memberikan perhatian utama
kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip
berkenaan dengan masalah individu
Berbagai faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan kehidupan individu tidaklah selalu positif, namun
faktor-faktor negatif pasti ada yang berpengaruh dan dapat menimbulkan
hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu
yang berupa masalah. Pelayanan BK hanya mampu menangani masalah klien secara
terbatas yang berkenaan dengan :
1) BK berurusan dengan hal-hal yang
menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya
dirumah, disekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan,
dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
2) Kesenjangan sosial, ekonomi dan
kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi
perhatian utama pelayanan BK.
3.
Prinsip-prinsip berkenaan dengan
program pelayanan
Adapun prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelayanan
layanan BK itu adalah sebagai berikut :
a. BK merupakan bagian integrasi dari
proses pendidikan dan pengembangan, oleh karena itu BK harus diselaraskan dan
dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik.
b. Program BK harus fleksibel
disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga.
c. Program bimbingan dan konseling
disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi.
4. Prinsip-prinsip
berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan
Pelaksanaan pelayanan BK baik yang bersifat insidental
maupun terprogram, dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan, dan tujuan
ini akan diwujudkan melalui proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli
dalam bidangnya, yaitu konselor profesional. Prinsip-prinsip yang berkenaan
dengan hal tersebut adalah :
a) BK harus diarahkan untuk
pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam
menghadapi pfgfdfermasalahannya.
b) Dalam proses BK keputusan yang
diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu
sendiri bukan karena kemauan atau desakan dari pihak lain.
c) Perrmasalahan individu harus
ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang
dihadapi.
d) Kerja sama antara guru pembimbing,
guru-guru lain dan orang tua anak amat menentukan hasil pelayanan bimbingan.
e) Pengembangan program pelayanan BK
ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian
terha d qeweerrtrrwwwqwqwrrii=
f) \ap individu yang terlibat dalam
proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri (Hanen, 2002).
Adapun asas-asas yang harus terpenuhi dalam pelayanan
Bimbingan dan Konseling adalah:
a. Asas
kerahasiaan
yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menuntut dirahasiakannya sejumlah data dan keterangan peserta didik (klien)
yang menjadi sasaran layanan yaitu data atau keterangannya yang tidak boleh dan
tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
penuh memiliki dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga
kerahasiaannya benar-benar tejamin.
b. Asas
kesukarelaan
yaitu asas bimbingan dan konseling yang
mengkehendaki adanya kesukarelaaan dan kerelaan peserta didik (klien)
mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukan baginya. Dalam hal ini
guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti
itu.
c. Asas
keterbukaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam keterangan tentang
dirinya sendiri maupun berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna
bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini Guru Pembimbing berkewajiban
mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Keterbukaan ini amat terkait
pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik
yang menjadi sasaran/layanan kegiatan. Agar peserta didik dapat terbuka, Guru
Pembimbing terlabih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
d. Asas
kegiatan
yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran berpatrisipasi secara
aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini Guru
Pembimbing perlu mendorong peserta didikuntuk aktif dalam setiap
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
e. Asas
kemandirian
yaitu bimbingan dan konseling yang menunjuk
pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaitu : peserta didik (klien) sebagai
sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu individu yang
mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya,
mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri
sebagaimana telah diutarakan terdahulu. Guru Pembimbing hendaknya mampu
mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya
bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.
f. Asas
kekinian
yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah
permasalahan peserta didik (klien) dalam kondisinya sekarang. Layanan yang
berkenaan dengan ”masa depan atau kondisi masa lampaupun” dilihat dampak dan
atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dapat diperbuat
sekarang.
g. Asas
kedinamisan
yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (klien) yang sama kehendaknya
selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
h. Asas
keterpaduan
yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik
yang dilakukan oleh Guru Pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang,
harmonis dan terpadukan. Untuk ini kerjasama antara Guru Pembimbing dan
pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap layanan/kegiatan
bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
i.
Asas kenormatifan
yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap layanan dan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma-norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan dan pelaksanaannya tidak berdasarkan norma-norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut.
j.
Asas keahlian
yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan
atas dasar kaidah-kaidah professional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli
dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan Guru Pembimbing harus
terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
k. Asas
alih tangan
yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta
didik (klien) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.
Guru Pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru
lain, atau ahli lain dan demikian pula Guru Pembimbing dapat mengalihtangankan
kasus kepada Guru Mata Pelajaran/Praktik dan ahli-ahli lain.
l.
Asas tut wuri handayani
yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.
C.
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN
KONSELING DISEKOLAH DALAM LAPANGAN OPERASIONAL
BIMBINGAN DAN KONSELING
Sekolah
merupakan lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Di sekolah pelayanan
bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan amat baik
mengingat sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat subur, sekolah
memiliki kondisi dasar yang justru menuntut adanya pelayanan ini pada kadar
yang tinggi. Pelayanan BK secara resmi memang ada disekolah, tetapi
keberadaannya belum seperti dikehendaki. Dalam kaitan ini Belkin (dalam
Prayitno 1994) menegaskan enam prinsip untuk menumbuh kembangkan pelayanan BK disekolah.
1. Konselor harus memulai kariernya
sejak awal dengan program kerja yang jelas dan memiliki kesiapan yang tinggi
untuk melaksanakan program tersebut. Konselor juga memberikan kesempatan kepada
seluruh personal sekolah dan siswa untuk mengetahui programprogram yang hendak
dijalankan itu.
2. Konselor harus selalu
mempertahankan sikap profesional tanpa mengganggu keharmonisan hubungan antara
konselor dengan personal sekolah lainnya dan siswa. Dalam hal ini, konelor
harus menonjolkan keprofesionalannya, tetapi tetap menghindari sikap elitis
atau kesombongan atau keangkuhan profesional.
3. Konselor bertanggung jawab untuk
memahami peranannya sebagai konselor profesional dan menerjemahkan peranannya
itu ke dalam kegiatan nyata. Konselor harus juga mampu dengan sebaik-baiknya
menjelaskan kepada orang-orang dengan siapa akan bekerja sama tentang tujuan
yang hendak dicapai oleh konselor serta tanggung jawab yang terpikul di pundak
konselor.
4. Konselor bertanggung jawab kepada
semua siswa, baik siswa-siswa yang gagal, yang menimbulkan gangguan, yang
berkemungkinan putus sekolah, yang mengalami permasalahan emosional, yang
mengalami kesulitan belajar, maupun siswa-siswa yang memiliki bakat istimewa,
yang berpotensi rata-rata, yang pemalu dan menarik diri dari khalayak ramai,
serta yang bersikap menarik perhatian atau mengambil muka guru, konselor dan
personal sekolah lainnya.
5. Konselor harus memahami dan
mengembangkan kompetensi untuk membantu siswa-siswa yang mengalami masalah
dengan kadar yang cukup parah dan siswa-siswa yang menderita gangguan
emosional, khususnya melalui penerapan programprogram kelompok, kegiatan
pengajaran di sekolah dan kegiatan di luar sekolah, serta bentuk-bentuk
kegiatan lainnya. Konselor harus mampu bekerja sama secara efektif dengan kepala
sekolah, memberikan perhatian dan peka terhadap kebutuhan, harapan, dan
kecemasankecemasannya. Konselor memiliki kesempatan yang baik untuk menegakkan
citra bimbingan dan konseling profesional apabila memiliki hubungan yang saling
menghargai dan saling memperhatikan dengan kepala sekolah.
BAB III
PEMBAHASAN
Layanan bimbingan dan konseling adalah layanan yang
digunakan untuk membantu seorang klien mengatasi masalah yang dialaminya. Dalam
bimbingan dan konseling terdapat prinsip-prinsip dan asas-asas yang menjadi
pedoman bagi pelayanan bimbingan dan konseling. Dalam hal ini seorang konselor
hendaknya mampu menerapkan prinsip-prinsip dan asas-asas yang menjadi pedoman
dalam pelayanan bimbingan dan konseling tersebut. Konselor yang telah memahani
secara benar prinsip-prinsip dan asas-asas dalam pelayanan bimbingan dan
konseling ini diharapkan dalam pelayanan yang dilakukannya tidak keluar dari
kaidah-kaidah, prinsip-prinsip, juga asas-asas tersebut. Semua itu diharapkan
agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling dan
agar dapat mencapai tujuan pelayanan secara optimal. Prinsip-prinsip BK
merupakan pemanduan hasil-hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan
pedoman dan dasar bagi penyelenggaraan pelayanan.
a. Prinsip-prinsip yang berkenaan
dengan sasaran layanan :
1)
Bimbingan dan konseling melayani semua
individu tanpa memandang umur jenis kelamin, suku, agama dan status sosial
ekonomi.
2)
Bimbingan dan konseling berurusan dengan
pribadi dan tingkah laku individu dan memperhatikan tahaptahap atau berbagai
aspek perkembangan individu, serta memberikan perhatian utama kepada perbedaan
invidual yang menjadi orientasi pokok pelayanan.
b. Prinsip yang berkenaan dengan
permasalahan individu
Bimbingan dan konseling berurusan
dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisus individu
terhadap penyesuaian dirinya dirumah maupun disekolah, dan yang menjadi faktor
timbulnya masalah pada individu adalah kesenjangan sosial, ekonomi dan
kebudayaan.
c. Prinsip-prinsip yang berkenaan
dengan program pelayanan -
Bimbingan dan konseling merupakan
bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu; - Program bimbingan dan konseling harus
fleksibel disesuaikan dngan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga
serta disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai
tertinggi.
d. Prinsip-prinsip yang berkenaan
dengan tujuan pelaksanaan pelayanan
ü Bimbingan dan konseling harus
diarahkan untuk mengembangkan invidu sehingga keputusan yang diambil dan akan
dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri.
ü Permasalahan individu harus
ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang
dihadapi.
e. Prinsip bimbingan dan konseling
disekolah
Prinsip BK disekolah menegaskan
bahwa penegakan dan penumbuh kembangan pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah hanya mungkin dilakukan oleh konselor profesional yang sadar akan
profesinya, dan mampu menerjemahkan ke dalam program dan hubungan dengan
sejawat dan personal sekolah lainnya, memiliki komitmen dan keterampilan untuk
membantu siswa dengan segenap variasinya disekolah, dan mampu bekerja sama
serta membina hubungan yang harmonis-dinamis dengan kepala sekolah.
Penyelanggaraan layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada
prinsip-prinsip bimbingan, juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas
bimbingan. Pemenuhan atas asaasas itu akan memperlancar pelakasanaan dan lebih
menjamin keberhasilan layanan/kegiatan, sedangkan pengingkarannya akan dapat
menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan serta mengurangi atau
mengaburkan hasil layanan kegiatan itu sendiri.
Segenap layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling yang diselenggarakan hendaknya disertai dan sekaligus dapat membangun
suasana pengayoman, keteladanan dan dorongan seperti itu. Selain asas-asas
tersebut saling terkait satu sama lain, segenap asas itu perlu diselenggarakan
secara terpadu dan tepat waktu, yang satu tidak perlu dikedepankan atau dikemudiankan
dari yang lain. Begitu pentingnya asas-asas tersebut sehingga dapat dikatakan
bahwa asas-asas itu merupakan jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan pelayanan
bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas itu tidak dijalankan dengan baik
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling akan tersendat-sendat atau
bahkan berhenti sama sekali.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Prinsip-prinsip bimbingan konseling merupakan hal-hal
yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan bimbingan konseling, sedangkan
asas bimbingan dan konseling merupakan ketentuan-ketentuan yang harus
diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan prinsip dan asas bimbingan
konseling di sekolah saat ini yaitu penegakan dan penumbuhkembangan pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah hanya mungkin dilakukan oleh konselor
profesional yang tahu dan mau bekerja, memiliki program nyata dan dapat
dilaksanakan. Sadar akan profesinya, dan mampu menerjemahkannya ke dalam
program dan hubungan dengan sejawat atau personal sekolah lainnya, memiliki
komitmen dan keterampilan untuk membantu siswa dengan segenap variasinya di
sekolah, dan mampu bekerja sama, serta membina hubungan yang harmonis dinamis
dengan kepala sekolah. Penerapan prinsip dan asas bimbingan konseling, akan
memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan kegiatan, sedangkan
pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan
serta mengurangi keoptimalam pembelajaran. Bimbingan dan konseling baik sebagai
konsep maupun proses merupakan bagian integral dari program pendidikan di
sekolah. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling haruslah dirancang untuk
melayani semua siswa, bukan hanya siswa yang bermasalah atau siswa yang
berbakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hallen, 2002. Bimbingan dan
Konseling. Liputan Press : Jakarta
Nurihsan Juntika. 2006. Bimbingan
dan Koseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. PT RFIKA ADITAMA : Bandung
Prayitno dan Erman Amfi. 1995.
Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Reneka Cipta: Jakarta
Sukardi, Ketut, Dewa. 2000.
Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling. Rineka Cipta: Jakarta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2017.
Bimbingan dan Konseling dalam Praktek. Maestro: Bandung
Tidjan, dkk. 2000. Bimbingan dan
Konseling Sekolah Menengan. UNY Press: Yogyakarta
Tohirin. 2008. Bimbingan dan
Konseling di Sekolah dan Masyarakat (Berbasis Integrasi). Raja Grafindo
Persada: Jakarta
Yusuf, Syamsu, dkk. 2009. Landasan
Bimbingan dan Konseling. Remaja Rosdakarya: Bandung.
http://clambitez.blogspot.com/2011/05/prinsipprinsip-bimbingan-konseling.html
Komentar
Posting Komentar